Search Puisi Untuk Adikku. jasad kita adalah makanan utama usia Dan untuk ketiga kalinya pula Aa' lupa Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang bersama adikku dalam kandungannya Belum baligh ternyata kita, untuk bersendawa kebebasan Belum baligh ternyata kita, untuk bersendawa kebebasan.
TabirBait Allah terbelah dua e. Gempa dan gelap gulita melingkupi bumi 34. Tuhan Yesus menjadi penebusan bagi manusia berdosa, karena kematian-Nya mengandung makna pembaruan, yakni . a. Tuhan Yesus memang datang untuk mati b. Hanya Yesus-lah manusia yang sempurna c. Manusia tidak perlu memberi kurban lagi d. Dosa dan hukuman telah lunas
TL Maka tirai Bait Allah cariklah terbelah dua, dari atas sampai ke bawah. MILT: Dan tirai tempat suci terkoyak menjadi dua dari atas sampai ke bawah. Shellabear 2010: Tiba-tiba tabir Bait Allah pun robek menjadi dua, dari atas hingga ke bawah. KS (Revisi Shellabear 2011): Tiba-tiba tabir Bait Allah pun robek menjadi dua, dari atas hingga ke bawah.
Danketika Yesus Kristus telah mati, TABIR SUCI TERBELAH! Itulah AKHIR TAURAT! saya kutip sedikit tulisan saya yang bersumber dari tulisan Matthew Henry, Injil Matius 15-28, Momentum, 2008, hlm 1514-1515, sebagai berikut : Tepat setelah Yesus Kristus mati, tabir bait suci terbelah. Tabir itu memisahkan tempat kudus dan tempat mahakudus.
Segalasesuatu yang terdapat di dalam Bait Suci merupakan bayang-bayang dari hal-hal yang akan datang. Pada akhirnya, semua bayang-bayang ini akan mengarahkan kita kepada Yesus Kristus. Dia merupakan tirai menuju Allah yang Maha Kudus, dan melalui kematian-Nya orang-percaya sekarang ini memiliki akses cuma-cuma kepada Allah. Tirai di Bait Suci merupakan pengingat kalau dosalah yang membuat manusia tidak layak untuk berada di hadirat Allah.
Postedon Mei 28, 2018 Revy Halim Posted in Hope, Jesus. "Lalu berserulah Yesus dengan suara nyaring dan menyerahkan nyawa-Nya. Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah." (Markus 15:37-38) Pada zaman dulu, di Bait Suci terdapat ruangan yang dinamakan Tempat Kudus—sebuah tempat dimana imam-imam melakukan ibadah mereka.
TiraiBait Allah adalah menjadi pemisah antara Ruang Kudus dengan Ruang Maha Kudus. ( Ibrani 9:3 Di belakang tirai yang kedua terdapat suatu kemah lagi yang disebut tempat yang maha kudus ). Ruang maha kudus ini hanya boleh dimasuki oleh seorang imam besar yang memintakan pengampunan dosa bagi seluruh umatnya dengan mempersembahkan darah korban binatang korban.
mch62S. Pertanyaan Jawaban Ketika Yesus hidup di bumi, Bait Suci di Yerusalem merupakan pusat dari ritual agama Yudaisme. Bait ini adalah tempat dilakukannya pengorbanan hewan dan ibadah sesuai dengan hukum Musa, yang saat itu benar-benar ditaati dengan setia. Surat Ibrani 91-9 menjelaskan kalau di dalam Bait Suci terdapat tirai yang memisahkan Ruang Maha Kudus – tempat berdiamnya hadirat Allah di dunia ini – dari ruangan lainnya yang merupakan tempat berdiamnya manusia. Ini menandakan bahwa manusia terpisah dari Allah karena dosa Yes 591-2. Hanya Imam Besar yang diijinkan untuk melewati tirai ini setiap setahun sekali Kel 3010; Ibr 97 untuk masuk ke dalam hadirat Allah mewakili semua orang Israel dan mengadakan pendamaian bagi dosa-dosa mereka Imamat pasal 16. Bait Suci yang dibangun oleh Salomo memiliki tinggi 30 hasta 1 Raj 62, tapi Herodes membangunnya lebih tinggi hingga menjadi 40 hasta berdasarkan tulisan Yosefus, seorang sejarawan Yahudi yang hidup pada abad pertama. Ada ketidakpastian mengenai ukuran yang tepat dari satu hasta, tetapi kita bisa mengasumsikan kalau tirai ini tingginya sekitar 18 m. Yosefus juga menjelaskan kalau tirai ini memiliki ketebalan 10 cm. Jika setiap sisi kain ini ditarik oleh empat kuda bersamaan sekalipun tidak akan mampu merobek tirai tersebut. Kitab Keluaran menyatakan kalau tirai yang tebal ini terbuat dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal. Ukuran dan ketebalan tirai ini membuat peristiwa yang terjadi pada saat kematian Yesus di kayu salib menjadi fakta yang penting. "Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah" Mat 27 50-51a. Jadi, apa arti dari semua ini? Apa makna dari tirai yang terbelah dua bagi uman manusia pada hari ini? Robeknya tirai itu secara dramatis pada saat kematian Yesus melambangkan bahwa pengorbanan-Nya, darah-Nya yang tercurah, merupakan penebusan yang sudah memadai bagi dosa-dosa manusia. Kejadian ini menandakan kalau jalan menuju Pribadi yang Maha Kudus sudah terbuka untuk semua orang dan setiap waktu, baik bagi orang Yahudi dan bukan Yahudi. Ketika Yesus mati, tirai Bait Suci terbelah dua. Allah meninggalkan tempat itu serta tidak pernah lagi berdiam di dalam kuil buatan tangan manusia Kis 1724. Allah pergi bersamaan dengan kehancuran bait tersebut dan sistem agama yang ada di dalamnya. Bait Suci serta Yerusalem diluluhlantakkan dihancurkan oleh Roma pada tahun 70 M, seperti yang dinubuatkan oleh Yesus di Injil Lukas 1335. Selama Bait Suci tetap berdiri, ini menandakan keberlangsungan Perjanjian Lama. Surat Ibrani 98-9 merujuk pada jaman yang telah berlalu seiring dengan diberlakukannya perjanjian yang baru Ibr 813. Dalam beberapa hal, tirai Bait Suci merupakan simbol dari Kristus sendiri sebagai satu-satunya jalan untuk datang kepada Bapa Yoh 146. Hal ini didukung oleh fakta bahwa hanya Imam Besar saja yang bisa memasuki ruang Maha Kudus melalui tirai tersebut. Sekarang ini, Kristus adalah Imam Besar Agung bagi umat pilihan Allah. Sebagai orang-percaya dalam karya-Nya yang sempurna, kita mengambil bagian dalam imamat-Nya yang sempurna. Kita sekarang dapat masuk ke dalam ruang Maha Kudus melalui Dia. Surat Ibrani 1019-20 menyatakan kalau setiap orang-percaya masuk ke dalam tempat kudus oleh "darah Yesus … karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri." Di sini kita melihat gambaran dari daging Yesus yang terkoyak bagi kita, sebagaimana Dia merobek tirai Bait Suci hingga terbelah dua bagi kita. Tirai Bait Suci yang terbelah dua dari atas hingga bawah merupakan fakta sejarah. Makna yang mendalam dari kejadian ini dijelaskan dalam perincian yang begitu megah di dalam surat Ibrani. Segala sesuatu yang terdapat di dalam Bait Suci merupakan bayang-bayang dari hal-hal yang akan datang. Pada akhirnya, semua bayang-bayang ini akan mengarahkan kita kepada Yesus Kristus. Dia merupakan tirai menuju Allah yang Maha Kudus, dan melalui kematian-Nya orang-percaya sekarang ini memiliki akses cuma-cuma kepada Allah. Tirai di Bait Suci merupakan pengingat kalau dosalah yang membuat manusia tidak layak untuk berada di hadirat Allah. Fakta bahwa korban penghapus dosa dipersembahkan setiap tahunnya, termasuk tak terhitung banyaknya korban lain yang dipersembahkan setiap harinya, menunjukkan secara gamblang bahwa dosa manusia tidak bisa benar-benar ditebus atau dihapus oleh korban binatang. Yesus Kristus, melalui kematian-Nya, telah menghilangkan penghalang antara Allah dan manusia. Kini, kita dapat mendekati-Nya dengan keyakinan dan keberanian Ibr 414-16. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apa makna dari tirai Bait Suci yang terbelah dua ketika Yesus menyerahkan nyawa-Nya?
Lori Official Writer Alkitab mencatat fakta bahwa tabir Bait Suci terbelah dua, saat Yesus Kristus mati di kayu salib. Tapi tahukah Anda kenapa peristiwa ini terjadi atau kenapa harus ada pembagian ruangan dengan pembatas tirai ini di Bait Allah? Sejarah Tirai Bait Suci Tabir atau tirai Bait Suci adalah salah satu benda dalam Alkitab yang memiliki daya Tarik untuk dibicarakan. Tabir Bait Suci menjadi bagian penting interior bangunan Bait Suci. Sebagaimana kita ketahui bahwa Bait Suci terbagi atas tiga bagian, yaitu Ruang Maha Suci, Ruang Suci, dan Pelataran. Tabir Bait Suci adalah tabir atau tirai pemisah antara Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus di dalam Bait Suci. Bangunan Bait Suci memiliki sejarah perkembangannya sejak jaman Musa. Tuhan memerintahkan Musa membangun Kemah Suci. Bangunan semi permanen itu dipergunakan sebagai tempat kediaman TUHAN di tengan-tengah bangsa Israel. Kebutuhan tempat kediaman Tuhan itu berlanjut pada jaman Daud. Raja Israel itu hanya memiliki porsi untuk merancang dan mempersiapkan pembangunan Bait Suci. Sedangkan, pelaksanaan dan penyelesaian pembangunan Bait Suci dilakukan oleh Salomo, anak Daud. Baca Juga Tak Dengarkan Teguran Nabi, Raja Ini Menuai Akibatnya Bait Suci ke 2 Pada 587 SM, Babilonia menaklukan Israel dan mereka menghacurkan Yerusalem termasuk Bait Suci yanga ada di sana. Kemudian Bangsa Israel mengalami pembuangan ke Babilonia. Tahun 539 SM, Koresh Agung, penguasa Babilonia mengijinkan bangsa Israel pulang ke tanah airnya. Kemudian, mereka melakukan Pembangunan bait suci kedua di Yerusalem yang dimulai sekitar tahun 537 SM. Sampai di zaman Yesus, Bait Suci masih berdiri. Bahkan Herodes Antipas, penguasa wilayah saat itu memperkokoh bangunan Bait Suci. Artinya pada jaman Yesus, Bait Suci masih mempertahankan tata ruang awal dan benda-benda penting awal, termasuk tabir yang memisahkan antara Ruang Kudus dan Ruang Maha Kudus. Bahan dari tabir tersebut dibuat sesuai perintah Firman Tuhan yang tertulis dalam Keluaran 3637, "Juga dibuat oranglah tirai untuk pintu kemah itu dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya tenunan yang berwarna-warna.” Catatan kuno milik para rabi menyebut bahwa tabir ini tebalnya selebar tangan, ditenun dari 72 jalinan dipilin, setiap pilinan terdiri dari 74 benang. Tabir itu panjang 60 kaki dan lebar 30 kaki. Artinya kira-kira panjang 20 meter, lebar 10 meter dan tebal 5-10 sentimeter. Tabir itu sangat berat oleh karena itu dibutuhkan banyak imam untuk menggesernya. BACA HALAMAN BERIKUTNYA ->Tabir Bait Suci Terbelah Tabir Bait Suci menutupi ruang maha kudus di mana tersimpan Tabut Perjanjian. Hanya iman besar yang boleh memasuki ruangan itu setahun sekali pada perayaan Yom Kipur atau hari raya pendamaian. Yom Kipur adalah hari paling suci dan dianggap penting dalam agama Yahudi. Kematian Yesus Kristus di kayu salib dan disusul terbelahnya tabir bait suci melambangkan terbukanya hubungan semua manusia dengan Tuhan secara langsung. Kuasa untuk mengenal dan mendengar suara Tuhan tidak lagi milik iman besar. Robeknya Tabir itu melambangkan pendamaian yang dilakukan Kristus. Bahwa ritual pengorbanan pendamaian dosa dengan berbagai syarat dalam Taurat sudah digantikan oleh Yesus Kristus. Pengorbanan Yesus Kristus satu kali untuk selama-lamanya. Orang-orang non Yahudi yang tidak dibawah Taurat dan orang -orang Yahudi yang mewarisi Taurat Musa sama-sama memiliki kesempatan bertemu langsung dengan Tuhan dan menerima keselamatan melalui Yesus Kristus. Baca Juga Ternyata Roh Kudus Sudah Ada Sejak Penciptaan Dunia Lho! Bait Suci Hanya Menjadi Simbol Kekuasaan Terkoyaknya tabir bait suci secara tidak masuk akal, yaitu dari atas ke bawah pasti sangat mengejutkan Kayafas, Imam Besar pada waktu itu. Kayafas dan tokoh-tokoh agama mulai khawatir dengan ajaran Yesus. Mereka berpikir jika semua orang Yahudi mengikut Yesus, maka Bait Suci kosong sehingga Roma bisa merampas tempat yang dianggap tidak berguna itu. Oleh karena itu Fatwa Imam Besar Kayafas adalah lebih baik mengorbankan satu orang Yahudi, yaitu Yesus daripada seluruh Israel hancur Yohanes 1149-50. Kafayas dan para tokoh agama tak ingin kehilangan Bait Suci yang fungsi menjadi tempat untuk mempertahankan kekuasaan dan pusat perekonomian daripada belajar kebenaran Firman Tuhan. Terkoyaknya tabir bait suci secara spektakuler menyingkapkan apa yang lama tertutupi. Tempat yang masih disakralkan oleh tokoh-tokoh agama yang tidak lagi suci hatinya, kini terbuka. Adat istiadat yang dicampur dengan ajaran agama sudah tersingkap kesia-siaannya. Setiap manusia bisa menghadap langsung secara pribadi pada Tuhan tanpa pengantara Imam Besar. Baca Juga Fakta Alkitab Mujizat Air Jadi Anggur di Kana, Asalnya dari Air Pembasuh Kaki Pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib menjadi tanda mulainya Perjanjian Baru. Hukum Taurat yang merupakan tuntutan dari Perjanjian Lama tidak akan lagi mengikat umat yang beriman kepada Kristus, karena DIA telah menyelesaikannya dengan sempurna di Kayu Salib itu. Semua manusia yang percaya pada Kristus memasuki Hukum-Nya yang baru, yaitu Hukum kasih. Pelayanan kami terus berkarya untuk mengabarkan kabar baik kepada seluruh generasi di bangsa ini. Apakah Anda rindu menjadi bagian dari pelayanan kerajaan Allah di dunia dan mencetak sejarah? Yuk Bergabung Bersama Kami Sumber Jawaban Channel Halaman Tampilkan per Halaman
bait allah terbelah dua